Sabtu, 07 November 2009

ISLAM KAFFAH

Seorang wanita berkerudung bergegas mendekati angkot yang sedang ngetem. Ketika naik dia mendahulukan kaki kanan seraya mengucapkan Bismillahir rahmanir rahim. Kemudian angkot pun berangkat. Setengah jam kemudian, wanita itu turun dengan menyerahkan uang Rp.300,00 kepada kenek dan bergegas pergi. Sang kenek berteriak meminta tambahan ongkos, tetapi wanita itu semakin mempercepat jalannya. Dengan kesal sang kenek mengumpat, “Naik angkot pakai kerudung dan membaca bismillah, tetapi mbayar hanya tiga ratus, mending tidak pakai kerudung dan tidak pakai bismillah, tetapi mbayar lima ratus!”

Islam memang merupakan agama multi-dimensiona;. Ia mengandung ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak, dan hubungan sesame makhluk. Keempat-empatnya mesti dipegang secara serempak tanpa boleh dikapling-kapling, dan totalitas dari keempat unsure itulah yang akan membentuk pribadi seorang muslim. Artinya seorang Muslim memang diperintah untuk beribadah (dalam arti sempit) dengan sebaik-baiknya, seraya dengan itu mereka dituntut berakhlak mulia dan menjaga hubungan sosialnya. Sebaik hubungan dirinya dengan Tuhan, maka sebaik itu pulalah hendaknya dia menjaga hubungan dirinya dengan sesama manusia.

Karena itu, pengakuan keislaman seseorang tidak cukup hanya dalam bentuk syahadat lisan atau keyakinan dalam hati. Ia harus termanifestasikan pula dalam bentuk amal perbuatan sehari-hari dan dari waktu ke waktu. Setiap unit perbuatan yang dilakukan oleh seorang Muslim, hendaknya menampakkan identitas keislaman yang total dan integral seperti itu.

Karena itu, Islam mengajarkan tata cara bertindak dalam setiap unit perbuatan, dari masuk ke kamar kecil hingga bergaul dengan orang lain. Begitu seseorang hendak makan, maka dia diperintahkan untuk membaca basmalah dan berdo’a, lalu menggunakan tangan kanannya. Yang pertama menunjukkan unsure keimanan, sedangkan yang kedua merupakan unsure akhlak. Dengan begitu, terdapat keseimbangan antara hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Di situ tidak ada skala prioritas, dalam arti mana yang harus didahulukan: hubungan dengan Allah atau hubungan dengan manusia.

Namun di masyarakat kita kadang-kadang masih terdapat kesan bahwa hubungan dengan Tuhan jauh lebih penting ketimbang hubungan dengan manusia, dosa kepada Tuhan lebih besar hukumannya ketimbang dosa kepada manusia. Akibatnya orang sering memberi tekanan sangat tinggi terhadap kewajiban shalat tetapi mengabaikan kejujuran, menganggap dosa meninggalkan puasa Ramadhan lebih besar ketimbang korupsi. Kita pun masih sering mendengar bahwa kuliah atau rapat harus dihentikan ketika shalat Dhuhur tiba, tetapi begitu ujian tiba, banyak siswa maupun mahasiswa nyontek di sana-sini.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai fungsi ganda. Dalam hubungannya dengan Allah dia adalah ‘abid, yakni hamba yang harus tunduk dan patuh kepada Tuhan, dan dalam hubungannya dengan sesama makhluknya dia adalah Khalifah Allah. Fungsi ‘abid harus dilaksanakan serentak dengan fungsi kekhalifahan, tanpa boleh ada yang harus didahulukan dan dibelakangkan.

4 komentar:

  1. nice blog!!
    terima kasih sudah memasang link 'pelajaran blog'
    link anda juga sudah berhasil saya pasang,
    cek DISINI
    makasih ya,semoga menjadi relasi yang baik :D

    BalasHapus
  2. maaf mas blognya masih amburadul. Thank's atas kunjungannya... :D

    BalasHapus
  3. selamat atas smp Muhammadiyah Nunukan yg telah menciptakan blog ini ...

    namun msih kurang ...
    kalau bisa tentang muhammadiyah juga di tulis donk ...
    agar pengunjung dapat mengerti bahwa Muhammadiyah bukanlah aliran tapi sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan agama ...

    BalasHapus
  4. hy nag muhammadiyah,, msh knl ma aq kh???

    BalasHapus

Link Sahabat

Related Posts with Thumbnails